~Dikongsikan daripada artikel Facebook~
Puasa dapat membuat kulit menjadi segar, sihat, lembut, dan berseri. Kerana setiap saat tubuh mengalami metabolisme tenaga, iaitu peristiwa perubahan dari energi yang terkandung dalam zat gizi menjadi tenaga potensi dalam tubuh. Sisanya akan disimpan di dalam tubuh, sel ginjal, sel kulit dan kelopak mata serta dalam bentuk lemak dan glikogen.
Beberapa cendekiawan telah melakukan beberapa ujian tentang puasa diantaranya secara ringkas dibawah ini:
1. Allan Cott, M.D.
Seorang pakar dari Amerika Syarikat, telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan berbagai negara, lalu menghimpunnya dalam sebuah buku Why Fast iaitu berbagai hikmah puasa, antara lain:
a. To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fizikal dan mental).
b. To look and feel younger (merasa lebih muda).
c. To clean out the body (membersihkan badan)
d. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
e. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan seks).
f. To let the body health itself (membuat badan sihat dengan sendirinya).
g. To relieve tension (mengendurkan ketegangan jiwa).
h. To sharp the senses (menajamkan fungsi sense).
i. To gain control of oneself (memperolehi kemampuan mengendalikan diri sendiri).
j. To slow the aging process (memperlambat proses penuaan).
2. Dr. Yuri Nikolayev
Pengarah bahagian diet di Moscow menilai kemampuan untuk berpuasa yang mengakibatkan orang yang menjalaninya boleh menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan (ilmu) terbesar abad ini. Beliau mengatakan: what do you think is the most important discovery in our time? The radioactive watches? Exocet bombs? In my opinion the bigest discovery of our time is the ability to make onself younger phisically, mentally and spiritually through rational fasting.
(Menurut pendapat anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fizikal, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional).
3. Alvenia M. Fulton
Direktor Lembaga Makanan Sihat "Fultonia" di Amerika Syarikat menyatakan bahawa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara semulajadi. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh (fasting is the ladies best beautifier, it brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour).
4. Muzam MG, Ali M.N dan Husain
Berpendapat bahawa puasa juga selamat untuk pesakit yang mempunyai gangguan ulser. Penelitian dilakukan oleh Muzam MG, Ali M.N dan Husain dalam tindakan terhadap kesan puasa ramadhan terhadap sakit perut.
5. Elson M. Haas M.D.
Direktor Medical Centre of Marin (sejak 1984) mengatakan dalam puasa merupakan bahagian dari trilogy nutrision, balancing, building( toning). Elson percaya bahwa puasa adalah bahagian yang hilang "missing link" dalam diet di dunia barat. Kebanyakan orang di barat over eating atau terlalu banyak makan, makan dengan protein yang berlebihan dan lemak yang berlebihan. Sehingga ia menyarankan agar orang lain mulai mengatur makanannya agar lebih seimbang dan mulai berpuasa, kerana puasa bermanfaat sebagai: purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti aging, mengurangi alergi, mengurangi berat badan, mengawal mental dan emosi, perubahan kebiasaan dari kebiasaan makan yang buruk menjadi lebih seimbang dan lebih terkawall, meningkatkan daya tahan tubuh.
Puasa dapat mengubati penyakit seperti Influeza, bronkitis, diarea, konstipasi, alergi makanan, asma, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris (sakit dada kerana jantung), panas dan insomnia.
6. Dr Sabah al-Baqir dan kawan-kawan
Mengatakan bahawa puasa dapat mengurangi jumlah hormon melawan stress. Dia bersama kumpulan dari Falkuti kedoktoran Universiti King Saud yang melakukan studi terhadap hormon prolaktin, insulin dan kortisol, pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa sebagai sampel. Hasilnya bahawa tidak ada perubahan signifikan pada level kortisol. Prolaktin, dan insulin. Ini menunjukkan bahawa puasa bulan ramadhan bukanlah pekerjaan yang memberatkan, dan tidak mengakibatkan tekanan mental maupun saraf.
7. Dr Riyadh Sulaiman dan kawan-kawan
Tahun 1990 dari RS Universiti King Khalid, Riyadh Saudi melakukan penelitian terhadap pengaruh puasa Ramadhan terhadap 47 penderita diabetes tahap kedua (pesakit yang tidak tergantung insulin). Dan sejumlah orang sihat. Hasil penelitian menunjukkan bahawa puasa bulan ramadhan tidak menimbulkan penurunan berat badan yang signifikan. Tidak ada pengaruh apapun yang bererti pada kawalan penyakit diabetes diabetes dikalangan penderita ini. Sejauh ini puasa Ramadhan selamat sahaja bagi penderita diabetes sejauh dilakukan dengan kesedaran dan kawalan makanan serta ubat-ubatan.
8. Dr. Muhammad Munib & kawan-kawan dari Turki
Juga melakukan sebuah kajiselidik terhadap seratus responden muslim, Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein, total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan didapat, antara lain bahwa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial dan ringan pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan puasa islam, Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih meningkat.
Sejak zaman dulu puasa dipakai sebagai pengubatan yang terbaik seperti kata Plato bahwa puasa adalah untuk mengubati sakit fizikal dan mental. Philippus Paracelsus mengatakan bahwa "Fasting is the greatest remedy the physician within!"
Puasa sudah diakui menjadi penyembuh terhebat dalam menangani penyakit, bahkan di Amerika ada pusat puasa yang diberi nama "Fasting Center International, Inc", Director Dennis Paulson yang berdiri sudah sejak 35 tahun yang lalu, dengan pesakit dari 220 negara. Yang mencadangkan Puasa dalam:
(1) program penurunan berat badan,
(2) mengeluarkan toxin tubuh,
(3) puasa dapat memperbaiki energy, kesehatan mental, kesehatan fisik dan yang paling terpenting meningkatkan kualiti hidup.